Title : Naughty Kiss
Author : Febe Elben
Genre : Romance, comedy, friendship, yaoi *lebih tepatnya semua campur aduk disini :D*
Main cast :
- Lee Junghwa
- Park Jungsoo
- Lee Donghae
- Lee Hyukjae
Other cast : member Super Junior
de.eL.eL :D *author gak tau*
----------------------------------------------
... dan tiba²
"ANNYEONGHASEYO! KIM HEECHUL IS COMING! HAHAHA"
oh no! Prof. Heechul is coming! sial, kesempatanku buat nyium Junghwa gagal! ah, biarlah masih ada kesempatan dilain waktu. Hahaha #gendRuwoLaugh
"Hya! Lee Donghae! Kembali ke bangkumu segera!" suruh Prof. Heechul
"Ne, tunggu sebentar!" aku menunjukan wajah seriusku padanya lalu aku kembali menatap Junghwa dan ...
PLAKK!! :o
"YA!!" teriakku pada seseorang yang telah memukul kepalaku dengan sesuatu yang amat sangat benar² kueras sekali. *kasian oppa T_T*
"wae? mau melawan?" ucap orang yang memukul kepalaku, ternyata dia adalah si kucing alias Prof. Heechul. kalo mau tau alasan kenapa Prof. Heechul dipanggil "kucing" itu karena wajahnya itu kalem banget tapi kalo udh ke ganggu dicakar mampus loe :D
"anniyo, tapi bisakah kau menjauh dariku?" suruhku dengan nada pelan sambil mengelus-elus kepalaku yang masih suakiit sekali.
"kau berani memerintahku? dasar ikan asin!" aduh, aku malah di jewel sama si kucing *salah, maksutnya jewer :D*
"anni! bukan itu maksutku! kau menjauhlah dariku jika kau ingin aku kembali duduk di bangkuku!" jelasku panjang lebar tanpa bernafas(?) sambil berteriak.
"oh, mianhae. kalau begitu, silahkan" dia memberiku jalan
"ne" jawabku cuek tanpa melihatnya
*Donghae POV*
*Author POV*
Pelajaran Prof. Heechul pun berlangsung. Ya, Prof. Heechul adalah dosen yang dikenal sebagai dosen yang paling kejam sekampus. Jika melanggar tata tertib, maka Prof. Heechul akan menghukumnya sekejam mungkin.
Jam istirahatpun sudah dibunyikan. Donghae berkesempatan untuk mencium Junghwa.
*Author POV end*
*Junghwa POV*
"hufft." akhirnya pelajaran si tuan kucing udah selesai. Aku masih memikirkan bagaimana cara supaya Donghae berciuman dengan Hyukjae. Tapi entah mengapa aku gak rela jika mereka sampai berciuman. aigo, bagaimana ini?
"Junghwa, apakah kau yakin?" tanya Donghae tiba² yang membuatku sempat terkejut #Duarr.. *apa.an tuh?*
"Mworago?"
"apakah kau siap?"
"mwo? maksudmu apa?"
"bukankah tadi kau sudah berkata iya?"
"tentang apa?" dia benar² membuatku bertanya tanya
"yang tadi itu,,"
"aku sungguh tak mengerti maksutmu!"
"tutup matamu, dan rasakan kenikmatannya." omo, apa maksutnya ini? apa yang akan dia lakukan? lebih baik tak usah dengarkan apa katanya.
"aku tak mau,, apakah kau berniat menciumku?"
"haha,, bukankah kau tadi bilang bahwa cium aku sesukamu! aku tak peduli! bukankah begitu? jadi aku akan menciummu, dan tentunya kau tidak akan rugi bila dicium oleh namja tertampan di kampus ini!"
"aigo,, jangan sekarang!" ucapku dengan nada malas
"wae?"
"pokoknya jangan lakukan hal itu di depan Hyukjae!" bisikku tepat ditelinganya
aku tau Hyukjae sedang memperhatikan kami berdua, makanya aku ingin memberitahu Donghae tentang hal ini.
"aish" katanya sambil menggosok - gosok kan(?) rambutnya
aku segera pergi meninggalkannya dan menarik tangan Hyukjae untuk membicarakan sesuatu. Ku lihat wajahnya sangat kesal, mulanya dia menolak hingga akhirnya dia mah manut aja *bahasa apa'an tuh?*
"Hyukjae, tatap mataku. aku ingin mengatakan sesuatu padamu." pintaku padanya yang memang saat itu dia sedang menunduk. dia tak menjawabku, tiba2 dia meneteskan air mata dan berlari meninggalkanku. sedikit demi sedikit dia terlihat semakin kecil, hingga bayangan hitam itu menutupinya...
"aigo~ apakah aku benar2 sudah membuatnya sakit hati? paboya! Junghwa yeoja pabo!" kataku lirih supaya tidak ada yang mendengar suaraku. Aku tak bisa melakukan apa² lagi, kecuali aku harus berbicara kepada Hyukjae yang sebenarnya terjadi. Dan aku juga harus mengatakan masalah ini kepada Donghae. Harus!
*Junghwa POV end*
*Author POV
Junghwa berlari mencari Donghae, dia berharap Donghae mau membantunya. Disaat Junghwa sedang mencari Donghae, Hyukjae pergi ke suatu tempat favoritnya waktu masih kecil dulu. Ia menanggap bahwa Junghwa sudah melupakan tempat itu, karena memang sejak kuliah Junghwa selalu sibuk. Hyukjae menangis sekeras – kerasnya, dia berpikir bahwa Junghwa memang tak menepati janjinya. Entah apa yang akan dilakukan Junghwa untuk membuat sahabatnya ini bisa berciuman dengan Donghae, meskipun ada suatu rasa yang mengganjal dalam hati Junghwa. Jadi, apakah keputusan yang akan dilakukan Junghwa? Kita simak berikut ini
I K L A N *apa’an sih author? -.-*
*Author POV end*
*Hyukjae POV*
Akupun berlari meninggalkannya tanpa satu katapun yang keluar dari mulutku. KECEWA!! Itu yang ku rasakan saat ini. Kecewa kepada Junghwa dan juga kepada Donghae. Bukankah Junghwa sudah tau tentang semua ini? Aku menyukai Donghae sejak pertama kali bertemu di perpustakaan itu.. Apa yang harus aku lakukan? Huaa! Klontangg… *apa’an tuh?*
flashback~
aku pergi ke sebuah perpustakan yang sangat megah, dan perpustakaan ini adalah milik kampus. WOW!! Itu adalah 1 kata yang ku gambarkan untuk tempat ini, begitu mewah sekali untukku. Aku pergi ke perpustakaan untuk mencari sebuah buku. Sudah lama aku mencari tapi tak menemukan sama sekali. Akhirnya aku duduk di pojok perpustakaan sendirian, tepat disamping jendela yang sangat besar. Ku lihat salju dimana – mana. Udara sangat dingin,, aku merapatkan seluruh tubuhku *ngerti gak maksutnya?* supaya tidak merasa kedinginan sambil meminum sebotol susu coklat panas. tiba² ada seorang namja duduk merapat disampingku, dia memberikan sebuah buku yang ternyata buku itu adalah alasanku datang ke sini.
“gomawo oppa” ucapku sambil memberikan senyumku :)
“cheonmaneyo” balasnya juga tersenyum padaku
“tapi bagaimana oppa bisa tau kalau buku ini yang dari tadi aku cari? Dimana oppa menemukannya?” tanyaku penasaran
Tapi nihil,, dia tak menjawab pertanyaanku malah dia mengambil botol yang aku pegang lalu meminumnya sedikit dan mengembalikannya padaku. Dia tersenyum lalu pergi meninggalkanku.
flashback end~
“hiks.. hiks.. hiks.. huaaa!” aku menangis sekeras mungkin. Tak peduli banyak orang yang melihatku, aku berharap bisa melupakan kejadian itu dan berharap kejadian itu tak pernah terjadi. Tapi percuma saja, semua sudah terjadi waktu tak bisa mengembalikanku kepada masa yang dulu. Ya Tuhan,, apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus merelakan Donghae menjadi milik Junghwa? Ataukah aku harus menyingkirkan Junghwa dan mencoba untuk mendapatkan Donghae? Mereka adalah orang penting dalam hidupku…
*Hyukjae POV end*
*Junghwa POV*
“Donghae! Donghae-ah! Kemari!” teriakku sambil ngos²an.
“waeyo chagiya?”
“aku ingin menceritakan sesuatu padamu, tapi tak ada waktu banyak jadi aku akan menceritakan intinya saja padamu”
“ne, lebih baik kau duduk dulu dan minum air putih dulu supaya tidak ngos²an lagi seperti itu.” Ucapnya sambil memberikan sebotol air putih padaku.
“gomawo. Maaf merepotkanmu”
“gwaenchanha chagiya, oh iya ceritakan padaku. Sepertinya sangat penting sekali sampai² kau ngos²an seperti itu” ucapnya sambil menghilangkan keringatku dengan handuk putihnya yang lembut :D
“blaa. blaa. blaa.” aku cerita panjang lebar tapi tak selebar gajah(?) dan ku lihat ekspresinya sedikit terkejut mendengar ceritaku.
“jinjjayo, chagi?”
“ne, maka dari itu sekarang kita harus menemuinya sebelum terlambat!”
“ne, tapi tujuan kita kemana?”
“ehm.., dimana pertama kali kalian bertemu?”
“di ruang perpustakaan.”
“kajja kita kesana, mungkin dia ada disana”
Kami pun pergi bersama untuk mencari Hyukjae.. tapi setiba di perpustakaan dia tidak ada. Lalu dimana dia sekarang? Ini semua salahku! Andai saja aku segera mengatakannya kepada Donghae,, hiks… hiks…
“chagi, kenapa kau menangis?”
“aku merasa bersalah pada Hyukjae karena tidak bisa menepati janjiku padanya. Junghwa pabo!” ucapku sambil memukul² kepalaku sendiri
“yaa! Hentikan! Ini bukan salahmu, chagi. Sudahlah kita juga harus tetap mencari Hukjae sebelum semua terlambat dan dia akan frustasi jika kita tak segera menemuinya..” jawabnya sambil menghapus air mataku dan memelukku.
“gomawo, chagiya!” aku berbisik di telinganya. Entahlah, aku tak tau kenapa aku bisa memanggilnya dengan kata chagi. Kamipun mulai berpikir dimana harus mencari Hyukjae. Dan tiba² aku teringat akan sebuah tempat dimana kami sering bermain bersama saat kecil dulu.
“Donghae-ah,, aku tau kemana tujuan kita selanjutnya!” ucapku sambil melepas pelukannya
“dimana?”
“di taman kanak², tepatnya di ayunan yang ada di pojok taman!”
“ne, kajja kita pergi sekarang”
*Junghwa POV end*
*Jungsoo POV*
Aku berjalan menyusuri perpustakaan, weitss… aku melihat seorang yeoja yang ku sukai bersama seorang namja. Dan… mereka berpegangan tangan?! Apakah dia namjachingu nya? Sepertinya dia tak mempunyai seorang namjachingu.., tapi itu mungkin saja. Lalu bagaimana dengan cintaku ini? Apakah akan dibuang semudah itu? Sangat susah bagiku untuk melupakannya begitu saja. Aku harus mencari informasi tentang Junghwa dan namja yang bersamanya.
*Jungsoo POV end*
*Donghae POV*
Akhirnya tiba juga kami di taman,, disini sangat sepi.. hanya ada seorang yeoja yang sedang kami cari. Ya, itu dia Hyukjae.
“oppa, temui dia sekarang. Katakan yang sebenarnya padanya, dan jika kau memang mencintainya. Shoot her,, arra?”
“ne, aku akan mengatakan yang sebenarnya padanya. Tapi aku akan mengatakan yang sebenarnya kepadamu terlebih dahulu. Lee Junghwa, saranghaeyo! Chu~”
Akhirnya kata² itu terucap juga dari mulutku
“nado saranghae, oppa. Chu~” jawabnya dan aku mengarahkannya ke mulutku dan terjadilah ciuman 5menit(?) *gak kelamaan tuh? Hyukjae gimana? Aku dong? :D*
“oppa, cepat temui Hyukjae. Aku mohon.” Katanya lalu melepaskan ciuman itu.
“ne”
Aku menemuinya dan mengajaknya berbincang – bincang sebagai basa – basi, Junghwa hanya melihat kami dari belakang. Mulanya Hyukjae terlihat kaget dengan kedatanganku, dan dia takut jika aku tau bahwa dia menangis karena aku dan juga Junghwa.
Aku sendiri juga takut Junghwa akan menangis,, mungkinkah aku harus melakukannya? Bersandiwara kepada Hyukjae dan meninggalkan Junghwa? Anniya, aku tak bisa melakukannya. Aku benar² mencintai Junghwa sepenuh hati, aku hanya menganggap Hyukjae sebagai dongsaengku karena dia memang benar² mirip dengan dongsaengku. Dan ku kira ini sudah saatnya untuk menciumnya. Chu~ dingin… mungkin karena memang tak ada cinta sejati diantara kami, kalaupun ada cinta sejati pasti ciuman itu akan terasa hangat dan penuh kasih sayang. Sama halnya ketika aku mencium Junghwa, hangat yang ku rasakan.
*Donghae POV*
*Hyukjae POV*
Omona! Jinjjayo? Apakah Donghae benar² menciumku? Tapi aku tak merasakan hangatnya ciuman darinya, apakah dia benar² merasa terpaksa untuk menciumku? Sepertinya yang dicintai Donghae hanyalah Junghwa seorang,, haruskah aku merelakannya? Jika memang mereka saling mencintai, aku tak akan membiarkan mereka terpisah hanya karena aku. Aku sendiripun juga harus berusaha melupakan Donghae. Kulepaskan ciuman kami,, dan . . .
TBC :)
Gomawo udah baca FF saya, mianhae ya lama ngepostnya karena emang gak sempet ngetik. Semoga suka^^ ditunggu RCLnya :D
mianhaeyo,, kayaknya ini juga pendek tapi lebih panjang dikit daripada yang part 1 :D hehe
Author : Febe Elben
Genre : Romance, comedy, friendship, yaoi *lebih tepatnya semua campur aduk disini :D*
Main cast :
- Lee Junghwa
- Park Jungsoo
- Lee Donghae
- Lee Hyukjae
Other cast : member Super Junior
de.eL.eL :D *author gak tau*
----------------------------------------------
... dan tiba²
"ANNYEONGHASEYO! KIM HEECHUL IS COMING! HAHAHA"
oh no! Prof. Heechul is coming! sial, kesempatanku buat nyium Junghwa gagal! ah, biarlah masih ada kesempatan dilain waktu. Hahaha #gendRuwoLaugh
"Hya! Lee Donghae! Kembali ke bangkumu segera!" suruh Prof. Heechul
"Ne, tunggu sebentar!" aku menunjukan wajah seriusku padanya lalu aku kembali menatap Junghwa dan ...
PLAKK!! :o
"YA!!" teriakku pada seseorang yang telah memukul kepalaku dengan sesuatu yang amat sangat benar² kueras sekali. *kasian oppa T_T*
"wae? mau melawan?" ucap orang yang memukul kepalaku, ternyata dia adalah si kucing alias Prof. Heechul. kalo mau tau alasan kenapa Prof. Heechul dipanggil "kucing" itu karena wajahnya itu kalem banget tapi kalo udh ke ganggu dicakar mampus loe :D
"anniyo, tapi bisakah kau menjauh dariku?" suruhku dengan nada pelan sambil mengelus-elus kepalaku yang masih suakiit sekali.
"kau berani memerintahku? dasar ikan asin!" aduh, aku malah di jewel sama si kucing *salah, maksutnya jewer :D*
"anni! bukan itu maksutku! kau menjauhlah dariku jika kau ingin aku kembali duduk di bangkuku!" jelasku panjang lebar tanpa bernafas(?) sambil berteriak.
"oh, mianhae. kalau begitu, silahkan" dia memberiku jalan
"ne" jawabku cuek tanpa melihatnya
*Donghae POV*
*Author POV*
Pelajaran Prof. Heechul pun berlangsung. Ya, Prof. Heechul adalah dosen yang dikenal sebagai dosen yang paling kejam sekampus. Jika melanggar tata tertib, maka Prof. Heechul akan menghukumnya sekejam mungkin.
Jam istirahatpun sudah dibunyikan. Donghae berkesempatan untuk mencium Junghwa.
*Author POV end*
*Junghwa POV*
"hufft." akhirnya pelajaran si tuan kucing udah selesai. Aku masih memikirkan bagaimana cara supaya Donghae berciuman dengan Hyukjae. Tapi entah mengapa aku gak rela jika mereka sampai berciuman. aigo, bagaimana ini?
"Junghwa, apakah kau yakin?" tanya Donghae tiba² yang membuatku sempat terkejut #Duarr.. *apa.an tuh?*
"Mworago?"
"apakah kau siap?"
"mwo? maksudmu apa?"
"bukankah tadi kau sudah berkata iya?"
"tentang apa?" dia benar² membuatku bertanya tanya
"yang tadi itu,,"
"aku sungguh tak mengerti maksutmu!"
"tutup matamu, dan rasakan kenikmatannya." omo, apa maksutnya ini? apa yang akan dia lakukan? lebih baik tak usah dengarkan apa katanya.
"aku tak mau,, apakah kau berniat menciumku?"
"haha,, bukankah kau tadi bilang bahwa cium aku sesukamu! aku tak peduli! bukankah begitu? jadi aku akan menciummu, dan tentunya kau tidak akan rugi bila dicium oleh namja tertampan di kampus ini!"
"aigo,, jangan sekarang!" ucapku dengan nada malas
"wae?"
"pokoknya jangan lakukan hal itu di depan Hyukjae!" bisikku tepat ditelinganya
aku tau Hyukjae sedang memperhatikan kami berdua, makanya aku ingin memberitahu Donghae tentang hal ini.
"aish" katanya sambil menggosok - gosok kan(?) rambutnya
aku segera pergi meninggalkannya dan menarik tangan Hyukjae untuk membicarakan sesuatu. Ku lihat wajahnya sangat kesal, mulanya dia menolak hingga akhirnya dia mah manut aja *bahasa apa'an tuh?*
"Hyukjae, tatap mataku. aku ingin mengatakan sesuatu padamu." pintaku padanya yang memang saat itu dia sedang menunduk. dia tak menjawabku, tiba2 dia meneteskan air mata dan berlari meninggalkanku. sedikit demi sedikit dia terlihat semakin kecil, hingga bayangan hitam itu menutupinya...
"aigo~ apakah aku benar2 sudah membuatnya sakit hati? paboya! Junghwa yeoja pabo!" kataku lirih supaya tidak ada yang mendengar suaraku. Aku tak bisa melakukan apa² lagi, kecuali aku harus berbicara kepada Hyukjae yang sebenarnya terjadi. Dan aku juga harus mengatakan masalah ini kepada Donghae. Harus!
*Junghwa POV end*
*Author POV
Junghwa berlari mencari Donghae, dia berharap Donghae mau membantunya. Disaat Junghwa sedang mencari Donghae, Hyukjae pergi ke suatu tempat favoritnya waktu masih kecil dulu. Ia menanggap bahwa Junghwa sudah melupakan tempat itu, karena memang sejak kuliah Junghwa selalu sibuk. Hyukjae menangis sekeras – kerasnya, dia berpikir bahwa Junghwa memang tak menepati janjinya. Entah apa yang akan dilakukan Junghwa untuk membuat sahabatnya ini bisa berciuman dengan Donghae, meskipun ada suatu rasa yang mengganjal dalam hati Junghwa. Jadi, apakah keputusan yang akan dilakukan Junghwa? Kita simak berikut ini
I K L A N *apa’an sih author? -.-*
*Author POV end*
*Hyukjae POV*
Akupun berlari meninggalkannya tanpa satu katapun yang keluar dari mulutku. KECEWA!! Itu yang ku rasakan saat ini. Kecewa kepada Junghwa dan juga kepada Donghae. Bukankah Junghwa sudah tau tentang semua ini? Aku menyukai Donghae sejak pertama kali bertemu di perpustakaan itu.. Apa yang harus aku lakukan? Huaa! Klontangg… *apa’an tuh?*
flashback~
aku pergi ke sebuah perpustakan yang sangat megah, dan perpustakaan ini adalah milik kampus. WOW!! Itu adalah 1 kata yang ku gambarkan untuk tempat ini, begitu mewah sekali untukku. Aku pergi ke perpustakaan untuk mencari sebuah buku. Sudah lama aku mencari tapi tak menemukan sama sekali. Akhirnya aku duduk di pojok perpustakaan sendirian, tepat disamping jendela yang sangat besar. Ku lihat salju dimana – mana. Udara sangat dingin,, aku merapatkan seluruh tubuhku *ngerti gak maksutnya?* supaya tidak merasa kedinginan sambil meminum sebotol susu coklat panas. tiba² ada seorang namja duduk merapat disampingku, dia memberikan sebuah buku yang ternyata buku itu adalah alasanku datang ke sini.
“gomawo oppa” ucapku sambil memberikan senyumku :)
“cheonmaneyo” balasnya juga tersenyum padaku
“tapi bagaimana oppa bisa tau kalau buku ini yang dari tadi aku cari? Dimana oppa menemukannya?” tanyaku penasaran
Tapi nihil,, dia tak menjawab pertanyaanku malah dia mengambil botol yang aku pegang lalu meminumnya sedikit dan mengembalikannya padaku. Dia tersenyum lalu pergi meninggalkanku.
flashback end~
“hiks.. hiks.. hiks.. huaaa!” aku menangis sekeras mungkin. Tak peduli banyak orang yang melihatku, aku berharap bisa melupakan kejadian itu dan berharap kejadian itu tak pernah terjadi. Tapi percuma saja, semua sudah terjadi waktu tak bisa mengembalikanku kepada masa yang dulu. Ya Tuhan,, apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus merelakan Donghae menjadi milik Junghwa? Ataukah aku harus menyingkirkan Junghwa dan mencoba untuk mendapatkan Donghae? Mereka adalah orang penting dalam hidupku…
*Hyukjae POV end*
*Junghwa POV*
“Donghae! Donghae-ah! Kemari!” teriakku sambil ngos²an.
“waeyo chagiya?”
“aku ingin menceritakan sesuatu padamu, tapi tak ada waktu banyak jadi aku akan menceritakan intinya saja padamu”
“ne, lebih baik kau duduk dulu dan minum air putih dulu supaya tidak ngos²an lagi seperti itu.” Ucapnya sambil memberikan sebotol air putih padaku.
“gomawo. Maaf merepotkanmu”
“gwaenchanha chagiya, oh iya ceritakan padaku. Sepertinya sangat penting sekali sampai² kau ngos²an seperti itu” ucapnya sambil menghilangkan keringatku dengan handuk putihnya yang lembut :D
“blaa. blaa. blaa.” aku cerita panjang lebar tapi tak selebar gajah(?) dan ku lihat ekspresinya sedikit terkejut mendengar ceritaku.
“jinjjayo, chagi?”
“ne, maka dari itu sekarang kita harus menemuinya sebelum terlambat!”
“ne, tapi tujuan kita kemana?”
“ehm.., dimana pertama kali kalian bertemu?”
“di ruang perpustakaan.”
“kajja kita kesana, mungkin dia ada disana”
Kami pun pergi bersama untuk mencari Hyukjae.. tapi setiba di perpustakaan dia tidak ada. Lalu dimana dia sekarang? Ini semua salahku! Andai saja aku segera mengatakannya kepada Donghae,, hiks… hiks…
“chagi, kenapa kau menangis?”
“aku merasa bersalah pada Hyukjae karena tidak bisa menepati janjiku padanya. Junghwa pabo!” ucapku sambil memukul² kepalaku sendiri
“yaa! Hentikan! Ini bukan salahmu, chagi. Sudahlah kita juga harus tetap mencari Hukjae sebelum semua terlambat dan dia akan frustasi jika kita tak segera menemuinya..” jawabnya sambil menghapus air mataku dan memelukku.
“gomawo, chagiya!” aku berbisik di telinganya. Entahlah, aku tak tau kenapa aku bisa memanggilnya dengan kata chagi. Kamipun mulai berpikir dimana harus mencari Hyukjae. Dan tiba² aku teringat akan sebuah tempat dimana kami sering bermain bersama saat kecil dulu.
“Donghae-ah,, aku tau kemana tujuan kita selanjutnya!” ucapku sambil melepas pelukannya
“dimana?”
“di taman kanak², tepatnya di ayunan yang ada di pojok taman!”
“ne, kajja kita pergi sekarang”
*Junghwa POV end*
*Jungsoo POV*
Aku berjalan menyusuri perpustakaan, weitss… aku melihat seorang yeoja yang ku sukai bersama seorang namja. Dan… mereka berpegangan tangan?! Apakah dia namjachingu nya? Sepertinya dia tak mempunyai seorang namjachingu.., tapi itu mungkin saja. Lalu bagaimana dengan cintaku ini? Apakah akan dibuang semudah itu? Sangat susah bagiku untuk melupakannya begitu saja. Aku harus mencari informasi tentang Junghwa dan namja yang bersamanya.
*Jungsoo POV end*
*Donghae POV*
Akhirnya tiba juga kami di taman,, disini sangat sepi.. hanya ada seorang yeoja yang sedang kami cari. Ya, itu dia Hyukjae.
“oppa, temui dia sekarang. Katakan yang sebenarnya padanya, dan jika kau memang mencintainya. Shoot her,, arra?”
“ne, aku akan mengatakan yang sebenarnya padanya. Tapi aku akan mengatakan yang sebenarnya kepadamu terlebih dahulu. Lee Junghwa, saranghaeyo! Chu~”
Akhirnya kata² itu terucap juga dari mulutku
“nado saranghae, oppa. Chu~” jawabnya dan aku mengarahkannya ke mulutku dan terjadilah ciuman 5menit(?) *gak kelamaan tuh? Hyukjae gimana? Aku dong? :D*
“oppa, cepat temui Hyukjae. Aku mohon.” Katanya lalu melepaskan ciuman itu.
“ne”
Aku menemuinya dan mengajaknya berbincang – bincang sebagai basa – basi, Junghwa hanya melihat kami dari belakang. Mulanya Hyukjae terlihat kaget dengan kedatanganku, dan dia takut jika aku tau bahwa dia menangis karena aku dan juga Junghwa.
Aku sendiri juga takut Junghwa akan menangis,, mungkinkah aku harus melakukannya? Bersandiwara kepada Hyukjae dan meninggalkan Junghwa? Anniya, aku tak bisa melakukannya. Aku benar² mencintai Junghwa sepenuh hati, aku hanya menganggap Hyukjae sebagai dongsaengku karena dia memang benar² mirip dengan dongsaengku. Dan ku kira ini sudah saatnya untuk menciumnya. Chu~ dingin… mungkin karena memang tak ada cinta sejati diantara kami, kalaupun ada cinta sejati pasti ciuman itu akan terasa hangat dan penuh kasih sayang. Sama halnya ketika aku mencium Junghwa, hangat yang ku rasakan.
*Donghae POV*
*Hyukjae POV*
Omona! Jinjjayo? Apakah Donghae benar² menciumku? Tapi aku tak merasakan hangatnya ciuman darinya, apakah dia benar² merasa terpaksa untuk menciumku? Sepertinya yang dicintai Donghae hanyalah Junghwa seorang,, haruskah aku merelakannya? Jika memang mereka saling mencintai, aku tak akan membiarkan mereka terpisah hanya karena aku. Aku sendiripun juga harus berusaha melupakan Donghae. Kulepaskan ciuman kami,, dan . . .
TBC :)
Gomawo udah baca FF saya, mianhae ya lama ngepostnya karena emang gak sempet ngetik. Semoga suka^^ ditunggu RCLnya :D
mianhaeyo,, kayaknya ini juga pendek tapi lebih panjang dikit daripada yang part 1 :D hehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar